KABUT BERKARAT
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfFNsDybZTKive_nnDlHHDI-6iz-qJCS7Uz-6wKji6p5I-g4mH3USvbcnzhAjQGkiaFIbbYr0VdOM8KfQVRuJsCCWujO4dz5TbuNHa9OGtFonK-DGskoyV2fTLSlEw797iuwRCbwP0TTk/s72-c/juhj.jpg
KABUT BERKARAT
Oleh: Risyalah Diwandini
Sekelebat sesal terguyur nanah
Menciutkan nyali untuk mulai menengadah
Setan telah mengatakan “kalah”
Air mata pun kembali tum pah
Dosa ya dosa
Tak mungkin berbuah cinta
Bukan aku bermaksud melecehkan-Nya
Tapi bongkahan hidayah tak hadir jua
Sejuta manusia mengkiblatkan wajah
Memberondong nyali untuk mulai menegadah
Tapi setan tetap mengatakan “kalah”
Air mata pun kembali tum pah
Dosa ya dosa
Tak mungkin berbuah cinta
Bukan aku bermaksud melecehkan-Nya
Tapi bongkahan hidayah tak hadir jua
“
Posting Komentar